Gara-gara sepotong roti, Syamsul Maarif, napi LP Batu, Pulau
Nusakambangan, Cilacap, kini harus mendapat perawatan intensif di ruang
ICU Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS). Dia mengalami luka tusuk di
bagian perut akibat ditusuk rekannya sesama napi.
''Yang
bersangkutan mengalami luka tusuk cukup parah. Ada satu luka tusuk di
bagian perut. Panjang luka goresan mencapai 5 centimeter,'' kata Sugeng
Joko , perawat di ruangan itu,
Menurutnya, napi asal Kebumen
itu dirujuk dari RSUD Cilacap. Namun, dia menyebutkan kondisi Syamsul
saat ini sudah membaik. Hal ini ditandai dengan tekanan darahnya yang
sudah stabil, kondisi sadar, dan sudah bisa diajak berkomunikasi.
''Dia
dirawat di sini untuk pemulihan. Karena kondisinya sudah membaik,
kemungkinan besok sudah bisa dipindah ke bangsal perawatan biasa,''
kata perawat tersebut.
Selama dirawat di Margono, napi tersebut
mendapat penjagaan petugas lapas. Petugas tersebut melarang wartawan
untuk mengambil gambar pasien, meski pihak rumah sakit tidak
mempermasalahkannya.
Kepala LP Batu, Mirza Zulkarnain,
membenarkan adanya napi binaannya yang mengalami luka tusuk dan kini
dirawat di rumah sakit. Menurutnya, kasus penusukan yang terjadi.
sebenarnya terjadi karena masalah sepele.
''Persoalannya
sangat sepele. Hanya karena masalah utang-piutang roti seharga Rp
6.000 antara Syamsul dan Syarif Anthoni, sesama napi LP Batu,'' kata
Mirza.
Menurutnya, kejadiannya berawal dari ucapan Syamsul
menagih roti yang pernah diberikan pada Syarif. ''Mungkin karena cara
menagihnya kasar atau bagaimana, Syarif menjadi tidak terima sehingga
langsung main tusuk saja,'' katanya.
Syarif kini telah
ditempatkan diruang isolasi sebagai bentuk sanksi terkait tindakannya.
Bahkan, menurutnya, kasus ini juga akan diusut oleh kepolisian karena
menyangkut masalah pidana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar