Selasa, 03 Juli 2012

Ajaran Seorang Ayah

Ayah telah memberikan berbagai hal yang luar biasa berharga yang membentuk saya menjadi saya yang sekarang ini.
1. “Kamu tidak perlu dilindungi siapa-siapa. Kamu melindungi dirimu sendiri”.
Ya, itulah perkataan seorang ayah kepada anak perempuannya. Saya pikir ayah adalah seorang yang hebat, dan berani mengatakan hal tersebut kepada saya. Dengan demikian beliau berarti mempercayai saya. Tentunya agar bisa memberikan kepercayaannya kepada saya, beliau memberikan berbagai ‘perangkat’ kapasitas dan kompetensi menjalani hidup untuk saya pakai. (Harap jangan salah mengerti perkataan ayah saya ini, bukan berarti ini mengesampingkan Tuhan. Hal ini lebih kepada konteks kemampuan diri untuk bisa memiliki kapasitas dalam menjaga kehidupan pribadi/profesional ). Beliau mengajarkan saya untuk menjadi manusia yang merdeka.

2. Ayah saya adalah seseorang yang menghargai wanita sebagai partner sejajar.
Hal ini artinya menghargai wanita dengan kekurangan dan kelebihannya, sama dengan beliau menghargai pria dengan kekurangan dan kelebihannya, dimana keduanya sejajar. Dengan demikian keberadaan masing-masing melengkapi, dalam kesetaraan. Hal ini berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, pribadi, keluarga hingga profesional.
Bagi ayah saya, wanita mampu menjadi pemimpin.


3. Ayah saya adalah seseorang yang percaya bahwa wanita bisa menjadi pemimpin.
Bagi ayah saya, dengan kualitas karakter yang baik, kapasitas, kompetensi dan segala kelebihannya, wanita mampu menjadi pemimpin. Bagi beliau, leadership (kepemimpinan) bukanlan hanya dimiliki kaum pria. Beliau tidak menempatkan wanita sebagai second citizen. Beliau sadar setiap manusia pada dasarnya diciptakan dengan kelebihan masing-masing. Saya melihat bahwa beliau bukanlah seorang pria yang ‘insecure’ atau minder terhadap wanita yang cerdas. Di saat tertentu saya bisa melihat bahwa beliau dan ibu saya berbagi peran dalam memimpin keluarga. Ada saatnya dalam aspek tertentu ibu saya memimpin. Itu tidak membuatnya lebih rendah, justru beliau tahu kapan, dimana, bagaimana dan apa saja bagiannya untuk memimpin. Dengan demikian, saya juga belajar bagaimana seorang ibu, seorang wanita, dalam konteks leadership.

4. Ayah mengajarkan bahwa kita mahluk yang saling berhubungan dengan semua aspek kehidupan.Hal ini masuk dalam ranah interconectedness, interdependence (maaf sulit mencari istilah ini dalam bahasa Indonesia). Bahwa semua kejadian semua yang membentuk kita berkaitan dengan orang lain dan semua element kehidupan. Oleh karenanya kita harus bekerjasama dengan semua element kehidupan agar semua berjalan harmonis. Kemampuan bekerjasama dengan semua faktor kehidupan inilah yang harus terus dilatih dan di asah, tidak saja dengan Tuhan, tetapi antar manusia, alam, dan berbagai sistem dalam kehidupan baik sistem dalam keluarga, masyarakat, antar teman, dan lain sebagainya.

5. Bekerja keras, cerdas dan bijak
Ayah mengajarkan betapa pentingnya semangat berjuang dalam kerja keras untuk mencapaikan apapun yang kita cita-citakan. Namun beliau tidak mengajarkan bekerja keras yang membabi buta, beliau juga mengajarkan untuk bekerja secara cerdas. Modal kerja kerasa saja tidak cukup jika kita tidak cerdas dalam menyikapi, dan berstrategi untuk kerja kita tersebut. Diatas semua itu, beliau mengajari untuk menjadi bijak dalam menyikapi dan menindaki semua kerja keras yang dilakukan.

6. Ayah saya adalah seseorang yang pemaaf.
Saya belajar darinya untuk bisa memaafkan siapapun, untuk tidak menjadi seseorang yang rigid dan penuh penghakiman. Dari hal tersebut saya juga belajar untuk punya kemampuan untuk bisa memaafkan diri sendiri, suatu hal yang sering kita lupakan.

7. Manusia yang berintegritas
Ayah mengajari saya untuk menjadi manusia yang berintegritas, sejak saya kecil. Saya rasa ini adalah modal terkuat saya. Disaat skill, knowledge dan experience banyak berbicara dalam berbagai konteks kehidupan mulai dari pribadi hingga profesional, integritas adalah jantung yang memberi napas dari semua hal yang dilakukan.

Tujuh hal di atas hanyalah sebagian dari berbagai nilai penting yang ayah saya ajarkan kepada saya.Saya sangat bangga dan beruntung memiliki ayah yang tidak saja menyekolahkan saya, tetapi memberikan kekuatan dalam nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai yang beliau ajarkan adalah akar dari diri saya. Semoga apa yang saya tulis ini dapat berguna bagi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar