Rabu, 11 November 2015

CARA MEMPERTAHANKAN ATAU MEMBENTENGI DIRI KITA DI ERA GLOBALISASI KHUSUSNYA PADA ASPEK SOSIAL & BUDAYA



CARA MEMPERTAHANKAN ATAU MEMBENTENGI DIRI KITA DI ERA GLOBALISASI KHUSUSNYA PADA ASPEK SOSIAL & BUDAYA

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksiyang lain sehingga batas-batas suatu negaramenjadi semakin sempit.
Dampak positif Globalisasi :
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif Globalisasi:
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
Kita akan membahas tentang aspek sosial budaya :

Aspek Sosial Budaya
Budaya pada saat ini sudah mulai banyak bercampur dengan budaya asing akibat dari era globalisasi. Dimulai dari budaya berpakaian, pada saat ini generasi muda berkecenderungan mengikuti budaya asing. Contohnya, sekarang sebagian generasi muda lebih suka menggunakan pakaian yang mini dan tidak lagi menyukai cara berpakaian yang tertutup dan sopan. Ini dikarenakan alasan mereka,   bahwa apabila tidak menggunakan trend pakaian  terkini maka mereka di anggap tidak trendy.
Terkikisnya budaya – budaya tradisional yang terdapat di berbagai daerah. Kurang perdulinya para generasi muda kepada budaya tradisional semakin mempercepat punahnya kebudayaan tradisional tersebut. Saat ini banyak sekali generasi muda yang tidak mengetahui apa budaya khas yang terdapat di daerah dirinya tinggal. Hal ini sangat memprihatinkan sekali, terlebih jika mengingat Indonesia yang terkenal akan berbagai macam kebudayaan yang dimilikinya. Ketidak tahuan para generasi muda tersebut mengundang pihak lain untuk mengklaim budaya Indonesia menjadi budaya miliknya, padahal jelas – jelas kebudayaan tersebut adalah budaya asli Indonesia.
Selain itu dari jenis makanan yang di konsumsi, para generasi muda lebih cenderung menyukai makanan-makanan cepat saji yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan mereka apabila terus menerus dikonsumsi. Peran lingkungan diperlukan untuk dapat mengatasi masalah ini.

Dampak Dalam Bidang Sosial Budaya
Globalisasi telah banyak mengubah kebiasaan, bahkan dapat mengubah budaya suatu bangsa. Contoh kecil, misalnya, adanya perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat seperti pergaulan bebas, yang melanda tidak hanya di kota-kota besar saja, teteapi juga sudah melingkupi seluruh pelosok desa. Akibatnya banyak terjangkit penyakit seperti HIV yang banya ditemukan di Afrika. Akibat serbuan inforamasi yang mudah diakses keseluruh penjuru dunia, yang dapat mempengaruhi pikiran penonton, pada gilirannya jika sebuah tayangan yang merusak tadi mempengaruhi sebuah kelompok bangsa, maka akan menjadi sebuah budaya yang merusak, seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas.
Tentu saja dampak positifnya seperti gaya hidup meniru orang barat dalam kedisiplinan, bekerja lebih efektif dan efisien,menghargai waktu, yang sekarang bahkan menjadiacuan untuk menggunakan waktu yang sebaik mungkin.



A.  KETAATAN
Dalam era globalisasi ketaatan itu penting, sebab kita bisa terlindung dari masalah dengan mematuhi norma-norma yang ada. Berikut ini contoh sikap yang perludikembangkan dalam hal ketaatan :
1.   Membiasakan mengoreksi diri sesuai dengan ketentuan agama
Globalisasi membawa berbagai bentuk sikap yang belum tentu sesuai dengan agama kita. Oleh sebab itu, kita wajib mengoreksi diri mengenai sikap kita apakah sudah sesuai agama atau malah melenceng dari agama.

2.   Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Pengaruh globalisasi tidak hanya perilaku positif namun juga ada perilaku negatif. Dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita bisa membentengi diri kita dari tindakan negatif tersebut.

B.  KEPEDULIAN
Dalam globalisasi kepedulian ini juga penting karena kita harus peduli terhadap lingkungan di sekitar kita. Berikut contoh sikap-sikap yang perlu diterapkan :

1.   Terhadap lingkungan
   Kepedulian kita terhadap flora dan fauna yang hampir punah
   Kepedulian kita pada kebersihan lingkungan
2.   Terhadap kewajiban dan hak
  Berperan pada penegakkan HAM, hal ini akan berdampak positif karena penindasan terhadap sesama manusia tidak terjadi lagi.

C. KESADARAN
Dalam era globalisasi kesadaran sangat diperlukan terutama kesadaran untuk melestarikan budaya. Seiring dengan kemajuan zaman,budaya nasional akan semakin dengan terkikis dengan adanya budaya modern pengaruh globalisasi. Berikut sikap-sikap melestarikan budaya daerah:

1.   Di lingkungan keluarga
     Berusaha mengembangkan kebudayaan di keluarga dengan cara memberikan pengetahuan tentang kebudayaan pada anak usia dini.

2.   Di lingkungan sekolah
· Ikut ekstrakulikuler dalam bidang kesenian dan mengembangkannya
· Memuat artikel mengenai kebudayaan daerah di mading

3.   Di lingkungan masyarakat
· Menjaga kelestarian budaya yang ada
· Menyaring budaya asing yang masuk ke lingkungan masyarakat
· Tradisionalitas dan modernitas sesungguhnya dapat saling mengisi jika kita    ambil sisi positifnya, keduanya dapat memperkaya khasanah budaya nasional.

D. KESANGGUPAN
Globalisasi membutuhkan kesanggupan baik kesanggupan menjaga diri, Sebab globalisasi meminta kita untuk mencipta hal baru dan menyebarluaskannya. Berikut ini sikap-sikap yang perlu dikembangkan :

1.   Selalu berusaha mencari ilmu dan pengalaman baru yang berguna
Mencari ilmu dan pengalaman baru tentu dibutuhkan sebagai langkah awal dalam bersaing di era globalisasi. Sebab, pada era ini dibutuhkan ide kreatifitas dan inovatif untuk dapat bersaing.

2.   Ikut serta menciptakan suasana yang nyaman
Suasana yang nyaman akan membuat kita bersemangat dalam belajar. Jika kita bersemangat dalam belajar kita dapat mendapatkan ilmu dengan maksimal. Sehingga kita dapat bersaing dengan maksimal juga.

E. KESEDERHANAAN
Globalisasi kadang membuat seseorang meniru gaya idola mereka. Ini menuntut seseorang untuk dapat membeli barang atau pakaian yang dimiliki oleh idola mereka. Sehingga meninmbulkan pola hidup konsumtif. Berikut contoh-contoh perilaku sederhana untuk menghadapi pola hidup konsumtif :

1.   Membuat skala prioritas
Agar kita tidak mengikuti pola hidup konsumtif kita dapat membuat skala prioritas. Dengan skala prioritas tersebut kita dapat mengendalikan diri untuk tidak membeli barang yang tidak benar-benar kita butuhkan.

2.  Mengutamakan membeli dan memakai produk dalam negeri
Tidak perlu membeli barang-barang impor jika kita masih memiliki barang dalam negeri yang kualitasnya tidak jauh dari barang impor.

F. KESATUAN
Globalisasi adalah kta lain dari perang atau menjajah, tapi tidak secara nyata. Globalisasi menyerang sosial budaya bangsa kita. Untuk itu kesatuan dalam berbangsa dan bernegara sangatlah dibutuhkan agar Indonesia tidak terpecah belah. Kita harus bisa memanfaatkan globalisasi untuk menunjukkan bahwa kesatuan persatuan Indonesia sangatlah kuat, dengan menunjukkan kepada dunia tentang kebudayaan-kebudayaan indonesia yang kita ramu dalam satu “pertunjukkan”.

Daftar pustaka :
Buku era globalisasi

Culture Shock Mudik



Saya Viny arviana, saya anak pertama dari 3 bersaudara. Saya kelahiran sunda, ayah dan ibu darah sunda. Setiap setahun sekali saya pulang ke tanah kelahiran ibu dan ayah. Misalnya acara idul fitri, Acara keluarga. kita sekeluarga berbondong bondong pergi ke sukabumi untuk besilaturahim. Ibu saya mempunyai kampung halaman yang jarak nya cukup dekat. Dapat di tempuh dalam 6 jam perjalanan untuk Pulang pergi. Sewaktu saya kecil di usia sekitar 2-8 tahun setiap pulang pergi kampung halaman selalu menggunakan kendaraan bermotor. Banyak kisah yang di lalui setiap pulang pergi ke kampung menggunakan kendaraan beroda dua, dengan bawaan yang cukup banyak, pakaian dan oleh oleh untuk warga di kampung, tidak banyak tapi ada sedikit lah, belum membawa adik saya yang masih terbilang kecil. Selain ibu saya membawa pakaian juga harus menggendong adik saya, belum kalau adik saya rewel, kepanasaan, kesempitan, sesering mungkin untuk beristirahat untuk minum, makan,sholat dll. Kampung ibu dan ayah saya kebetulan 1 arah tapi beda wilayah, dari perjalanan ke kampung halaman ibu saya, lebih dulu sampai ke kampung ayah saya, jadi setiap kita mudik selalu mampir ke adik adik ayah saya yang kebetulan searah rumah nya, perjalanan ke kampung ibu saya cukup menegangkan di banding kampung ayah, karena kampung ibu saya bener bener pedesaan sekali jadi setiap ke sana harus melewati pegunungan dan perjalanan bebatuan yang cukup lelah, pernah sewaktu kecil usia saya 8 tahun adik saya berusia 3 tahun. , kebetulan kita sekeluarga memutuskan untuk pulang kampung, kebetulan moment acara idul fitri tiba. Dengan bawaan cukup banyak oleh oleh yang lumayan banyak, setelah melintasi 2 jam perjalanan yang lumayan melelahkan, kita harus melewati 1 jam perjalanan yang sangat ekstrim kalau menurut saya. 1 jam perjalanan itu melintasi pegunungan, bebatuan, serta di kiri jalan terdapat jurang jurang. Tidak ada rumah tidak ada tempat berteduh hanya bilik bilik petani itu pun jarang, belum kalau sedang musim hujan, Desa cipetir terkenal jalanan yang curam untuk di lalui (Kalau belum terbiasa). sesekali di setiap jalanan yang curam dan sulit untuk di lalui. ibu aku harus turun terlebih dahulu dari motor agar bisa di lalui dengan mudah, cukup sering kita turun naik motor dalam keadaan yang sulit di lintasi untuk kendaraan bermotor. Sedikit lagi sampai rumah nenek, ada sedikit jalanan yang sangat curam bebatuan , tikungan tajam dan di bawah terdapat jurang jurang pesawahan. Pada hari itu kebetulan hujan membasashi kampung halaman nenek ku. Ayah aku cukup hati hati untuk melintasi jalanan tersebut, jalanan yang licin serta tanah kapur. bebatuan yang besar sangat sulit di lalui. Pada hari itu terjadi sebuah kecelakaan yang cukup membekas di fikiran aku sampai saat ini, di turunan bebatuan menuju rumah nenek terjadilah tragedi yang gak di inginkan pas di turunan bebatuan, ayah ku kehilangan keseimbangan dalam mengendarai sepeda motor nya, awal awal memang hampir jatuh tapi masih bisa di tahan, setelah melewati jalanan yang curam ayah aku tidak sanggup untuk menahan beban yang ada dengan jalan yang licin dan bebatuan ‘gebrukkkkk” motor pun terjatuh hampir masuk jurang sudah berada di bibir jurang, kaki ku masuk ke rantai motor langsung ayah ku menolongi aku, dengan sendal baru lebaran yang baru di pakai saat itu pun rusak dan hancur kaki ku merah bagai tergiles oleh motor, alhamdulillah celaka nya tidak terlalu parah cuma aku sempat nangis dan tidak mau naik motor lagi, selain itu bawaan yang ibu saya bawa jatuh berantakan berceceran. Adik saya yang berusia 3 tahun nangis ketakutan begitupun saya, hari yang sudah mulai gelap, hujan yang tidak berhenti , tidak ada satu pun orang yang dapat menolong penderitaan keluarga kami, hanya ada bunyi jangkrik,germicik air, serta burung burung berkicau. Aku yang trauma sekali atas kejadian itu memutuskan tidak mau naik motor lagi setelah kejadian itu, kebetulan tinggal beberapa kilo dari kejadian tersebut untuk ke rumah nenek. Akhir nya saya dan ibu saya memutuskan untuk berjalan kaki dari tempat kejadian ke rumah nenek. Sesampai di rumah nenek saya di kasih minu air hangat dan di urut kaki nya untuk menghilangkan syok dan memar di kaki. Dan sampai saat ini ajang pulang kampung hal yang sangat menakutkan untuk saya, walaupun sekarang kalau pulang kampung tidak memakai roda dua tetap saja selalu membayangkan yang tidak tidak setiap melewati perjalanan itu, selalu deg deg kan, takut, tegang. Bisa atau enggak untuk di lalalui. Tetapi untuk teman teman yang suka tantangan dan hobi naik motor off-road mungkin itu sangat menyenangkan :)
Sekian cerita pendek dari saya, jika ada kata kata yang tidak berkenan mohon dibukakan pintu maaf.

7 unsur Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan, Unsur Unsur Kebudayaan

Kata Kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata "buddhi" yang berarti akal atau budi. Kebudayaan diartikan sebagai sesuatu yang bersangkutan dengan budi atau akal. Untuk memahami lebih lanjut mengenai kebudayaan, di bawah ini akan dikemukakan mengenai pengertian kebudayaan oleh para pakar.

Pengertian Kebudayaanmenurut E B Tylor, Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, kesenian, adat-istiadat serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota dari masyarakat. Kebudayaan tersebut mencakup semua yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan danSoelaeman Soemardi,Pengertian Kebudayaanadalah semua hasil rasa, karya dan cipta masyarakat. Dalam hal ini, karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, sehingga kekuatan dan hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

Pork dan Burgess mengemukakan pengertian kebudayaan, Kebudayaan ialah sejumlah totalitas dan organisasi serta warisan sosial yang diterima sebagai sesuatu yang bermakna dimana dipengaruhi oleh watak dan sejarah hidup suatu bangsa.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang super-organic, karena kebudayaan yang secara turun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus menerus. Dalam kehidupan sehari-hari pengertian kebudayaan diidentikkan dengan kesenian, kesenian yang dimaksud ini terutama seni tari dan seni suara. Akan tetapi, jika istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu sosial, maka dapat dikatakan bahwa kesenian merupakan salah satu bagian saja dari kebudayaan.

Dari pengertian kebudayaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Kebudayaan adalah suatu hasil karya, rasa dan cipta dari masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Kebudayaan berguna bagi manusia untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan yang terjadi antara manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia.
Unsur Unsur Kebudayaan
Berbicara mengenai unsur unsur kebudayaan,Melville J. Herskovits merumuskan 4 pokok unsur unsur kebudayaan, yaitu :
1. Alat alat teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik

Pelopor teori fungsional dalam antropologi, Bronislaw Malinowski menyebutkan unsur unsur kebudayaan yang pokok sebagai berikut.
(1) Unsur kebudayaan yaitu sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
(2) Unsur kebudayaan yaitu organisasi ekonomi.
(3) Unsur kebudayaan yaitu alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama.
(4) Unsur kebudayaan yaitu organisasi kekuatan.

Beberapa macam unsur unsur kebudayaan dipergunakan untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan ke dalam unsur unsur kebudayaan yang pokok atau besar. Ini menunjukkan bahwa unsur unsur kebudayaan tersebut bersifat universal, yang berarti bahwa dapat dijumpai pada setiap kebudayaan yang ada dimanapun.

C. Kluckhohn dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture, menyebutkan ada 7 unsur unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu :
1. Unsur kebudayaan yaitu Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi dan sebagainya).
2. Unsur kebudayaan yaitu Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
3. Unsur Kebudayaan yaitu sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, sistem hukum, organisasi politik, sistem perkawinan).
4. Unsur kebudayaan yaitu bahasa (lisan maupun tertulis).
5. Unsur kebudayaan yaitu kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan lain sebagainya).
6. Unsur kebudayaan yaitu sistem pengetahuan.
7. Unsur kebudayaan yang terakhir yaitu Religi (sistem kepercayaan).

Menurut Bronislaw Malinowski dalam rangka kebudayaan sebagai keseluruhan, tidak ada suatu unsur kebudayaan yang tidak mempunyai kegunaan yang cocok. Apabila ada unsur kebudayaan yang kehilangan kegunaannya, maka unsur kebudayaan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Kebiasaan-kebiasaan, dorongan dan tanggapan yang didapat dengan belajar serta dasar-dasar organisasi, harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemuasan kebutuhan-kebutuhan pokok manusia.

Sekian pembahasan mengenai pengertian kebudayaan dan unsur unsur kebudayaan, semoga tulisan saya mengenai pengertian kebudayaan dan unsur unsur kebudayaan dapat bermanfaat.

Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Kebudayaan dan Unsur Unsur Kebudayaan :

- Soerjono Soekanto, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Pengertian Kebudayaan, Unsur Unsur Kebudayaan

Kata Kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata "buddhi" yang berarti akal atau budi. Kebudayaan diartikan sebagai sesuatu yang bersangkutan dengan budi atau akal. Untuk memahami lebih lanjut mengenai kebudayaan, di bawah ini akan dikemukakan mengenai pengertian kebudayaan oleh para pakar.

Pengertian Kebudayaanmenurut E B Tylor, Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, kesenian, adat-istiadat serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota dari masyarakat. Kebudayaan tersebut mencakup semua yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan danSoelaeman Soemardi,Pengertian Kebudayaanadalah semua hasil rasa, karya dan cipta masyarakat. Dalam hal ini, karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, sehingga kekuatan dan hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

Pork dan Burgess mengemukakan pengertian kebudayaan, Kebudayaan ialah sejumlah totalitas dan organisasi serta warisan sosial yang diterima sebagai sesuatu yang bermakna dimana dipengaruhi oleh watak dan sejarah hidup suatu bangsa.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang super-organic, karena kebudayaan yang secara turun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus menerus. Dalam kehidupan sehari-hari pengertian kebudayaan diidentikkan dengan kesenian, kesenian yang dimaksud ini terutama seni tari dan seni suara. Akan tetapi, jika istilah kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu sosial, maka dapat dikatakan bahwa kesenian merupakan salah satu bagian saja dari kebudayaan.

Dari pengertian kebudayaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Kebudayaan adalah suatu hasil karya, rasa dan cipta dari masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Kebudayaan berguna bagi manusia untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan yang terjadi antara manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia.
Unsur Unsur Kebudayaan
Berbicara mengenai unsur unsur kebudayaan,Melville J. Herskovits merumuskan 4 pokok unsur unsur kebudayaan, yaitu :
1. Alat alat teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik

Pelopor teori fungsional dalam antropologi, Bronislaw Malinowski menyebutkan unsur unsur kebudayaan yang pokok sebagai berikut.
(1) Unsur kebudayaan yaitu sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
(2) Unsur kebudayaan yaitu organisasi ekonomi.
(3) Unsur kebudayaan yaitu alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan, perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama.
(4) Unsur kebudayaan yaitu organisasi kekuatan.

Beberapa macam unsur unsur kebudayaan dipergunakan untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan ke dalam unsur unsur kebudayaan yang pokok atau besar. Ini menunjukkan bahwa unsur unsur kebudayaan tersebut bersifat universal, yang berarti bahwa dapat dijumpai pada setiap kebudayaan yang ada dimanapun.

C. Kluckhohn dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture, menyebutkan ada 7 unsur unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu :
1. Unsur kebudayaan yaitu Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi dan sebagainya).
2. Unsur kebudayaan yaitu Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
3. Unsur Kebudayaan yaitu sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, sistem hukum, organisasi politik, sistem perkawinan).
4. Unsur kebudayaan yaitu bahasa (lisan maupun tertulis).
5. Unsur kebudayaan yaitu kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan lain sebagainya).
6. Unsur kebudayaan yaitu sistem pengetahuan.
7. Unsur kebudayaan yang terakhir yaitu Religi (sistem kepercayaan).

Menurut Bronislaw Malinowski dalam rangka kebudayaan sebagai keseluruhan, tidak ada suatu unsur kebudayaan yang tidak mempunyai kegunaan yang cocok. Apabila ada unsur kebudayaan yang kehilangan kegunaannya, maka unsur kebudayaan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Kebiasaan-kebiasaan, dorongan dan tanggapan yang didapat dengan belajar serta dasar-dasar organisasi, harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemuasan kebutuhan-kebutuhan pokok manusia.

Sekian pembahasan mengenai pengertian kebudayaan dan unsur unsur kebudayaan, semoga tulisan saya mengenai pengertian kebudayaan dan unsur unsur kebudayaan dapat bermanfaat.

Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Kebudayaan dan Unsur Unsur Kebudayaan :

- Soerjono Soekanto, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Senin, 09 November 2015

Piala Presiden VS Asap Riau




Siaga Satu Final Piala Presiden dan Empati Bencana Kabut Asap 18 Oktober 2015 08:24:08 Diperbarui : 18 Oktober 2015 11:15:14 Dibaca: 1,212 Komentar: 2 Nilai: 3 Aksi netizen menyuarakan aspirasi untuk tetap perhatian pada bencana kabut asap (sumber foto2 twitter di #MelawanAsap) Ntah kapan udara kalimantan bisa bersih tanpa asap. Ntah kapan kami bisa keluar tanpa masker. Dan ntah kapan kami bisa menghirup udara segar (dari TL @ekka_supriyadi warga Kalteng 17/10/2015) Jelang Final Piala Presiden kondisi Ibu Kota Jakarta memanas. Polda Metro Jaya menetapkan status pengamanan siaga satu untuk pengamanan pertandingan final sepak bola Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno hari ini 18/10/2015. Status ini sudah diberlakukan sejak Jumat Malam, 16 Oktober 2015.  (Baca detk.com :  Polisi Tetapkan Siaga 1 di Jakarta Jelang Final Piala Presiden ). Polda Metro Jaya sendiri menurunkan 9.000 personil untuk mengamankan pertandingan final Piala Presiden. Selain itu, polisi juga memberlakukan Siaga 1 untuk pertandingan final ini. (Baca kompas.com : Polisi Perketat Pengamanan Jalan Tol saat Final Piala Presiden di Jakarta ) Beberapa kejadian provokasi mulai bermunculan. Sabtu, 17/10/2015 Sebuah mobil Jeep tak luput dari sasaran sekelompok massa beringas yang meresahkan dini hari tadi. Jeep bernomor polisi dari kawasan Bandung Jawa Barat ini 'babak belur' kena timpuk batu. (Baca detik.com Ini Penampakan Jeep yang Rusak Akibat Sweeping di Senayan Dini Hari ). Di hari yang sama  puluhan pemuda berkumpul di pinggir ruas Tol Jagorawi yang mengarah ke Jakarta. Mereka melempari kendaraan yang melintas. Menurut petugas PJR Tol Jagorawi Aiptu Tawar Mereka melempari mobil pelat D (Bandung). (Baca detik.com: Puluhan Pemuda Kembali Lempari Mobil Kali Ini di Tol Jagorawi ) Di tempat jauh disana, di Sumatera dan Kalimantan, sebagian warganya masih dalam kondisi memprihatinkan. Banyak wilayah yang diselimuti kabut asap. Warga berteriak di media sosial menyuarakan kondisi mereka yang seolah kurang diperhatikan. Warga cemburu terhadap penanganan pemerintah yang begitu sigap dengan pertandingan sepak bola, namun seolah tutup mata dengan kondisi kabut asap. Mereka menyindir status siaga satu supporter bola dengan beragam tanggapan. Berikut suara warga beberapa wilayah menyuarakan sikap mereka menyikapi siaga satu pertandingan sepak bola  dari tagar #MelawanAsap:
Memang penetapan siaga satu status keamanan suatu wilayah dengan status bencana tidaklah sama. Ini bukan analogi aple to aple. Tapi empati terhadap warga yang berada di wilayah kabut asap tidak boleh hilang akibat isu kerusuhan sepak bola. Masih banyak wilayah di Indonesia yang kabut asapnya tidak bisa ditangani. Warga khususnya yang berada di wilayah yang dilanda kabut asap wajar untuk cemburu karena mereka berharap hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah terhdap ibu kota. Kondisi kabut asap di kota Sampi Kalteng. Lihatlah beberapa kicauan warga di tagar #MelawanAsap dimana sebagian besar masih mengeluhkan kesulitan bernafas dan jarak pandang yang sangat minim karena kabut asap masih tebal.  Banyak warga di Sumatera dan Kalimantan merindukan langit biru, udara segar, keluar tanpa masker dan hidup normal kembali. Sementara di Jakarta, sebagian malah tegang hanya karena perbedaan klub yang didukunganya, sampai merusak miliki orang lain dan mengancam saudaranya. Teriakan Netizen atas kondisi kabut asap di Kalteng yang masih pekat Alangkah eloknya, dalam pertandingan Final Piala Presiden nanti malam, para supporter, pemain dan penyelenggara termasuk Presiden Jokowi melakukan aksi simpatik minimal berdoa untuk saudara-suadara kita di Kalimantan dan Sumatera yang sedang berjuang dalam pekatnya kabut asap kebakaran lahan dan hutan. Momen bersejarah sepak bola ini akan berakhir manis siapapun yang menang dan warga di Sumatera dan Kalimantan tidak lagi cemburu, bila empati dan kepedulian akan bencana kabut asap bisa dilakukan di ajang sepak bola nasional ini.   Mari galang doa, donasi dan dukungan buat korban bencana kabut asap. Salam kemanusiaan!